NOSTABLOG, Literasi -- Bila remaja sekarang tak punya majalah, itu bukan salah mereka. Teknologi informasi telah beralih dari cetak ke digital. Tak bisa dipersoalkan. Tapi apakah dengan android di tangan yang menyiapkan segala bacaan, lalu minat baca remaja sekarang lebih baik ketimbang remaja era sebelumnya?
Tanya saja anak-anak dan remaja jaman sekarang, apa bacaan favoritnya ? Rasanya rata-rata sebagian besar dari mereka tidak begitu hobi membaca. Dus, mereka pun tidak merasa memiliki bacaan favorit. Mereka dimanjakan oleh media digital yang kebanyakan menyajikan beragam konten instan yang bersifat audio visual. Anak sekrang malas baca. Youtube dan TikTok lebih yahud bagi bereka.
Beruntunglah anak dan remaja era 80 - 90an. Mereka memiliki banyak pilihan bacaan yang menjadi bagian keseharian mereka. Ada buku cerita, buku dongeng, novel. komik maupun majalah. Majalah adalah salah satu media bacaan yang paling populer kala itu.
Yuuk kita bernostalgia dengan 5 majalah remaja populer di tahun 80-90an yang mungkin dulu pernah menemani dan mengisi hari-hari sobat sekalian 🙂
Majalah Kawanku
Jika majalah Bobo lebih diperuntukan untuk anak usia SD, Kawanku dihadirkan untuk anak yang beranjak remaja sekira usia SMP. Eksis sejak tahun 70an majalah ini menyajikan informasi mengenai artis dalam dan luar negeri.
Majalah ini kian sukses merebut perhatian remaja tahun 90an karena di dalamnya ada banyak artikel menarik tentang fashion, tips cinta, dan tentu saja bonus poster artis maupun pin-up yang menjadi ciri khas Majalah Kawanku untuk dikoleksi oleh para pembacanya
Majalah Hai
Boleh dikatakan Majalah Hai adalah kiblat gaul remaja pada jamannya. Karena di setiap edisinya selalu memuat berbagai artikel “kekinian” yang dibutuhkan kawula muda waktu itu. Dari artikel tentang musik yang sedang trend, film terbaru, hingga fashion, psikologi remaja populer, dan masih banyak lagi.
Selain artikel, majalah yang edisi pertamanya beredar pada tahun 1977 ini menampilkan juga komik. Di antaranya Storm, Pasukan Rogue, Roel Djakstra, komik strip Coki Si Pelukis Cepat dan yang paling fenomenal tentunya Cerita Balada Si Roy karya Gola Gong dan Lupus karya Hilman. Saking terkenalnya gaya rambut berjambul dan hobi makan permen karet tokoh Lupus banyak ditiru kaum remaja.
40 tahun mewarnai kehidupan kawula muda, akhirnya tahun 2017 yang lalu majalah Hai menerbitkan edisi terakhirnya dan bertransformasi menjadi media daring Hai Online.
Majalah Gadis
Sesuai namanya majalah ini dikhususkan untuk kalangan gadis remaja. Selain berisi tentang fashion, tips kecantikan dan kesehatan remaja putri, majalah yang booming di tahun 90an ini menjelma menjadi semacam “jembatan perantara” para calon selibriti untuk memasuki jagat hiburan tanah air.
Maka waktu itu sebutan “gadis sampul” sangat identik dengan artis-artis yang meniti karirnya melalui ajang pemilihan Gadis sampul majalah ini. sebut saja diantaranya Cut Tari, Dian Sastro, Astrid Tiar dan masih banyak lagi.
Majalah Anita Cemerlang
Anita Cemerlang atau lebih populer disebut Anita adalah majalah bulanan berisi kumpulan cerpen, yang pernah terbit di Indonesia. Majalah ini didirikan pada tahun 1978. Merangkul segmen remaja, tema-tema yang disodorkan lebih banyak bercerita tentang kehidupan seputar percintaan remaja; jatuh cinta, putus, penantian, harapan, persahabatan. Pendiri majalah ini adalah R. Risman Hafil, Kurniawan Junaedhie, dan Yanie Wuryandari.
Anita Cemerlang tidak menggunakan foto seorang model hasil bidikan fotografer melainkan gambar model hasil olahan seorang ilustrator. Anita muncul dengan paras artis terkenal waktu itu seperti Paramitha Rusady, Desi Ratnasari, atau Nurul Arifin, namun tetap dalam bentuk lukisan cat air, dan bukan foto. Isinya nyaris 100 persen adalah fiksi, berupa cerpen, cerita mini, dan cerita bersambung.
Setiap terbit, Anita menampilkan 14 cerpen pilihan ditambah sebuah cerpen andalan dari pengarang yang terkenal pada masa itu, yang judulnya dipilih sebagai cover story. Temanya tak jauh dari cerita tentang kehidupan remaja: jatuh cinta, patah hati, persahabatan, dan pertemuan. Maka konflik yang muncul di antara tokoh itu berkisar pada status sosial orang tua masing-masing, perebutan pacar, atau persoalan-persoalan remeh-temeh di sekitar usia pubertas. Tokoh-tokohnya dilukiskan sangat ideal, tampan atau cantik.
Tahun 1982 adalah titik tolak perkembangan majalah Anita Cemerlang, di mana waktu itu sempat terbit tiga kali sebulan, yang dimulai pada volume 57 edisi ke-2. Namun masa kejayaan Anita Cemerlang terjadi pada kisaran tahun 1985 saat pimpinan redaksi dipegang oleh Adek Alwi. Saat itu, tirasnya mencapai 65.000 eksmplar setiap bulan.
Popularitas Anita Cemerlang di kalangan remaja Indonesia mengantarkan majalah ini menjadi andalan serta wahana kreativitas bagi cerpenis muda. Banyak nama pengarang yang kini menghiasi media massa Indonesia lahir kali pertama dari majalah remaja ini. Sebut saja Nestor Rico Tambunan, Kurnia Effendi, Gol A Gong, Weny Suryandari, dan Ana Mustamin adalah alumni Anita Cemerlang.
Aneka Yess
Satu lagi majalah yang tak kalah pamornya di kalangan remaja 90-an, majalah Aneka Yess. Setiap ada selebriti yang menjadi pembicaraan hangat waktu itu pasti akan menjadi cover majalah Aneka Yess. Majalah yang covernya begitu colorfull khas dunia remaja ini selain menampilkan berita dan tips juga menjadi wadah untuk mengumpulkan remaja sebagai cover girl dan cover boy . Banyak artis papan atas seperti Christian Sugiono, Titi Kamal , Dwi Andhika dan Luna Maya merupakan artis hasil “didikan” majalah Aneka Yess
Itulah beberapa majalah yang cukup ngetop di zamannya, era 80an sampai 90an. Majalah-majalah tersebut seakan menjadi identitas generasi itu. (Oce E Satria/ Berbagai sumber)
Editor : 
Bagaimana kisah Anda?
Bagaimana kisah Anda?