Kenangan Masa Kecil (29): Gita Cinta dari SMA (Puspa Indah Taman Hati)

0


Ciloteh/ Oce E Satria

👣

Rahasia apa yang diam
dalam debaran,
saat kau seperti kijang emas meloncat-loncat
di hadapanku.
Ku simpan wujudmu
dari sepi ke sepi,
ku toreh hatimu
dengan pisau naluri.
Diam sendu,
hangatmu rindu.” ✍️
Suara Ratna begitu menorehkan kemilau di hati Galih. Sajak yang dibacakan Ratna di depan kelas baru itu adalah coretannya di buku catatan Bahasa Indonesia-nya yang dipinjam Galih beberapa hari lalu.
Saat aku menonton adegan spesial Ratno Karno dan Yessi Gusman itu, aku masih SD, sekitar tahun 84-85an. Aku menonton di salah satu rumah yang mungkin saat itu hanya tiga atau empat rumah saja yang memiliki televisi di kampungku. Malam minggu, Cerita Akhir Pekan TVRI selalu menayangkan film Indonesia. Kami selalu menuggu
Meski baru kelas empat atau lima, tapi kami waktu itu sudah bisa menikmati film percintaan paling ikonik itu. Aku dan umumnya bocah masa itu bahkan sering berimajinasi menjadi Rano yang hitam manis dengan tahi lalat di dagu yang sangat lejen itu 🤣. Tahi lalat di dagu memang memesona, tak heran banyak remaja kala itu membuat tahi lalat palsu mirip Rano.
Romantisme di film "Gita Cinta dari SMA" yang dibuat tahun 1979 itu terasa begitu lekat di kepala kami anak-anak 80an.
Oh, ya masih ada adegan lain yang juga enak ditonton di film itu. Saat menontonnya, kami yang masih ingusan pasti duduknya gelisah. Betapa tidak, menyaksikan kisah cinta anak SMA itu membuat kami rasanya ingin buru-buru mendaftar ke SMA, berseragam putih abu-abu, lalu punya pacar teman sekelas. Ahaaiii.....
Buku yang ada puisi karya Galih yang dibaca Ratna tadi adalah buku yang dipinjamnya saat bertemu di pinggir jalan pulang.
Saat itu Ratna baru pulang sekolah. Biasanya ia dijemput sopir dengan mobil jemputan. Sekali itu Ratna memilih jalan kaki.
Kadarullah, di sebuah ruas jalan ia melihat Galih sibuk mengutak-atik sepedanya. Begitu dekat, Ratna bertanya.
"Kenapa?"
"Rantainya lepas," jawab Galih cuek, tanpa menoleh ke gadis manis yang bertanya
.
"Rumahnya masih jauh?" kembali Ratna mengajukan tanya.
"Lumayan," pendek saja, Galih menjawab, lagi-lagi tanpa menoleh pada Ratna.
"Hmmm.... Kasihan," gumam Ratna.
"Aku sudah biasa," ujar Galih.
Ratna menanyakan nama Galih. Oww, rupanya dia belum kenal. Usai berkenalan, Galih meminjam buku Galih. Hanya untuk mencatat jadwal pelajaran.
Galih menyilakan Ratna mengambil di tasnya. Ketika Ratna mengambil buku yang dari dalam tas, Galih mencuri-curi pandang dari balik roda sepeda. Ecieeee....cieeeee...
Aku yang sejak tadi berdebar-berdebar menyaksikan adegan itu makin berdebar. Debaran itu makin kencang begitu di layar kusaksikan mata Ratna begitu dalam menatap wajah Galih yang mandi keringat.
Ratna terlihat mengambil sapu tangan dari tas dan menawarkan sapu tangannya, mengelap peluh di kening Galih. Aiiihh....
"Jangan. Nanti sapu tangannya kotor. Aku sudah biasa kok," kata Galih.
"Pakailah, nggak apa," kata Ratna.
"Tanganku kotor," jawab Galih masih menolak.(Isssshhh....akal bulus!) Aku tahu maksud Galih, puran-pura menolak tapi sebenarnya mau banget dilapin Ratna.
"Kalau gitu biar aku bersihkan," kata Ratna.
Tuuuh....kaaaan?
Ratna mengelap peluh di wajah Galih.
Woooww... Musik yang puitis kemudian terdengar mengiringi adegan romantis itu.
Ratna meminta Galih untuk pulang bareng. Bahkan dia juga gak sungkan minta diboncengi.
Hmmm..si Ratna juga pasti ada akal bulusnya. Sama cowok ganteng baru mau dianterin. Padahal tadi Ratna menolak ajakan cowok lain pulang dengan vespa dan mobil.
Lalu, hari-hari berikutnya, keduanya telah berada dalam situasi paling indah. Tapi tak lama.
Kisah cinta Galih dan Ratna harus kandas di tengah jalan. Ortu Ratna memilih calon mantu yang lebih kaya. Ratna dilarang bertemu Galih.
Di malam perpisahan SMA, teman-teman sekolah sepasang kekasih itu berhasil mempertemukan Galih dan Ratna. Sayang, kebersamaan mereka tidak berlangsung lama. Galih dan Ratna berpisah. Galih kuliah di kampus kesenian di Jakarta, sementara Ratna pindah ke Yogyakarta.
Semingu usai nonton aku masih sering membayangkan film itu. Berkhayal terus, kapan ya aku jadi siswa SMA? 🤣😁
Beberapa tahun kemudian.....
🎵........
"Engkau bak permata
Menghias kalbuku
Kekasihku tambatan hatiku
Pelipur hati nan pilu
Datang , datanglah
Wahai kasihku
Isilah jiwaku yang hampa
Kenanglah, kenanglah
Hari-hari nan syahdu
Kala berdua di taman cinta
Puspa indah taman hati
Bersemi....."🎵
Suara Chryse mengawali film "Puspa Indah Taman Hati", lanjutan film "Gita Cinta dari SMA". Aku terus mengikuti, mengincar tempat duduk paling depan dekat tipi, di rumah tetangga.
Masih ingat kan film itu? Usai pisah dengan Galih, Ratna pindah ke Jogja. Galih akhirnya mendapatkan penggantinya, Marlina, yang wajahnya mirip Ratna. Ratna pun menikah dengan pria pilihan ortunya.
Lalu, dalam sebuah acara Malam Gembira di Jogja, Galih tampil menyanyikan lagu Puspa Indah Taman Hati. Romantisme lalu muncul di sini. Ratna menjadi salah satu penonton.
"Tidak mudah untukku melupakan kenangan itu, Na" ucap Galih ketika mereka ketemu usai acara. Reuni yang tak terduga. Galih feeling, Ratnalah yang meminta pada MC agar lagu itu dinyanyikan.
Ketika Galih menanyakan suaminya, Ratna berterus terang bahwa suaminya telah kawin lagi.
"Aku sekarang kesepian, Galih," keluhnya.
Begitulah.....cerita pun mengalir di antara cadas dan riam.
Aku yang baru saja setahun abis sunat ikut dirasuki romantisme duka lara. Dua hati bimbang, kemana cinta kan menemukan dermaga terakhir? Cinta semestinya menemukan kembali ranah asalnya tumbuh.
Pulang nonton dari rumah tetangga, aku masih saja diamuk khayal. Ingin menulis kisah serupa. Sejak itu aku keranjingan melahap novel-novel Eddy D Iskandar, Maria A Sarjono, Abdullah Harahap sampai Motinggo Busye. Apalagi zaman SMA, aku betah ngendon berjam-jam di TB Harmonis Padang Panjang. Melahap banyak novel. Kadang cabut pada jam sekolah. Aku ingin menulis cerita.
☕

“Anda ingin mengetahui siapa diri Anda? Jangan bertanya. Beraksilah!” - Thomas Jefferson


Posting Komentar

0Komentar

Bagaimana kisah Anda?

Bagaimana kisah Anda?

Posting Komentar (0)

Portal StatistikEditor : Oce E Satria

Artikel diterbitkan oleh NostaBlog . Semoga artikel ini bermanfaat. Silakan bagikan ke media sosial Anda atau mengutip dengan menyertakan link artikel ini sebagai sumbernya. Terimaksih sudah membaca. Simak artikel-artikel menarik lainnya

To Top